Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersepeda di Tengah Sawah dan Udara Segar


Setiap Minggu pagi, rutinitas yang saya tunggu-tunggu datang. Pukul 5 pagi, langit masih gelap dan embun masih membasahi dedaunan. Aku menyiapkan sepeda kesayanganku. Merasa rileks dan segar, saya mulai mengayuh meninggalkan rumah dan menyusuri jalan yang masih sepi.


Jalan yang kulalui menuju ke sebuah sawah yang hijau. Di kiri dan kanannya terpampang pemandangan persawahan luas berpadu dengan deretan pohon kelapa yang menjulang tinggi. Udara pagi terasa begitu segar, seakan membelai lembut wajahku, memberikan kesejukan yang tak biasa kutemukan. Kabut tipis masih menyelimuti hamparan sawah, menciptakan suasana magis, seolah memasuki gambaran alam.


Setiap ayunan pedal seperti ringan, pasti ditemani oleh suara kicauan burung yang saling bersahutan dari kejauhan. Sambil menikmati suasana alam yang menenangkan, aku terkadang berhenti sejenak di tepi jalan, menatap embun di padi yang masih segar dan berkilau terkena sinar matahari yang baru mulai menyapa. Pagi itu benar-benar seperti hadiah dari alam, penuh dengan keindahan dan ketenangan.


Perjalanan ini biasanya berlangsung hingga pukul 7 pagi, ketika matahari mulai naik tinggi dan memancarkan sinar yang hangat. Saat itulah, aku kembali mengayuh pedal menuju rumah, membawa serta energi baru dan pikiran yang lebih segar. Setiap Minggu pagi, bersepeda di antara sawah dan merasakan kesejukan udara pagi adalah momen yang tidak pernah gagal membuatku merasa lebih dekat dengan alam.


Sepedaku mungkin sederhana, tetapi pengalaman ini lebih dari sekadar olahraga ini adalah waktu untuk meresapi keindahan alam yang sering terlupakan di tengah kesibukan hari-hari biasa. Minggu pagi selalu menjadi momen istimewa, waktu di mana aku bisa benar-benar berhenti sejenak, merasakan ketenangan, dan menyatu dengan alam di sekitar.

Dilihat : 0 kali
Kolom Komentar