Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Lisan, Menjaga Kehormatan Diri


Lisan adalah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT. Dengan lisan, kita bisa menyampaikan kebaikan, memberi nasihat, dan menyemai cinta kasih. Namun, lisan juga dapat menjadi sumber dosa jika tidak dijaga dengan baik. Salah satu dosa yang sering terabaikan adalah menghina atau mencemooh orang lain.

Allah SWT telah mengingatkan dalam Al-Qur'an:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok)." (QS. Al-Hujurat: 11)

Menghina orang lain adalah bentuk kezaliman, dan setiap kezaliman pasti akan mendapatkan balasannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar ungkapan seperti "apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai." Allah SWT Maha Adil. Jika seseorang menghina dengan kata-kata seperti "goblok" atau lainnya, penghinaan itu pada akhirnya akan kembali kepada dirinya sendiri, baik dalam bentuk kehinaan di mata manusia ataupun sebagai dosa di sisi Allah.

Mengapa Kita Tidak Membalas Cemoohan?

Sebagai manusia, tentu ada dorongan untuk membalas saat dihina. Tetapi, Islam mengajarkan bahwa membalas kejahatan dengan kejahatan bukanlah solusi yang bijak. Rasulullah SAW bersabda:

"Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam pergulatan, tetapi orang kuat itu adalah yang mampu menahan amarahnya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita membalas hinaan dengan hinaan serupa, maka balasan itu pun akan kembali kepada kita. Apalagi jika kita membalas dengan sesuatu yang lebih buruk, maka siklus dosa itu semakin besar. Sebaliknya, jika kita menahan diri dan memilih untuk berdoa serta bersabar, maka Allah akan memuliakan kita.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Dihina?

  1. Diam dan Sabar
    Diam bukan berarti lemah. Kadang, diam adalah pilihan terbaik untuk menghindari konflik yang lebih besar. Biarkan Allah yang menjadi hakim atas setiap perbuatan.

  2. Doakan Orang yang Menghina
    Mendoakan kebaikan untuk orang yang mencemooh kita adalah bentuk kedewasaan spiritual. Doa tersebut juga menunjukkan bahwa hati kita bersih dari dendam.

  3. Introspeksi Diri
    Ambil pelajaran dari hinaan tersebut. Apakah ada kekurangan dalam diri kita yang perlu diperbaiki? Jika ya, jadikan itu sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.

  4. Bertawakal kepada Allah
    Serahkan segalanya kepada Allah SWT. Balasan terbaik datang dari-Nya, bukan dari usaha kita membalas dendam.


Menjaga lisan berarti menjaga kehormatan diri. Sebaliknya, menghina orang lain bukan hanya mencoreng kehormatan mereka, tetapi juga menurunkan harga diri kita sendiri. Mari jadikan lisan kita sebagai alat penyebar kebaikan, bukan sumber perpecahan. Ingatlah, setiap kata akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga lisan dan hati dari hal-hal yang buruk.

Dilihat : 0 kali
Kolom Komentar