Pemikir antroposentrisme yang hidup pada masa Yunani Klasik
Socrates mendefinisikan filsafat sebagai pencarian kebijaksanaan . Bagi Socrates, kebijaksanaan adalah kualitas terpenting dalam diri setiap orang dan alasan utama untuk hidup: ia menjauhi norma-norma sosial Yunani kuno seperti gaya dan kekayaan untuk mengejar pemahaman yang lebih baik tentang dunia.
Definisi. Para Filsuf Pra-Socrates didefinisikan sebagai para pemikir Yunani yang mengembangkan aliran pemikiran independen dan orisinal sejak zaman Thales dari Miletus (sekitar 585 SM) hingga zaman Socrates dari Athena (470/469-399 SM).
Socrates (/ˈsɒkrətiːz/, Yunani: Σωκράτης; c. 470 – 399 SM) adalah seorang filsuf Yunani dari Athena yang dianggap sebagai pendiri filsafat Barat dan sebagai salah satu filsuf moral pertama dari tradisi pemikiran etika
Socrates percaya bahwa “diri” ada dalam dua bagian.
Tubuh dan jiwa saling melekat, sehingga kedua bagian dari "diri" kita hadir di alam fisik . Namun, ketika kita meninggal, tubuh kita tetap berada di alam fisik sementara jiwa kita pergi ke alam ideal, sehingga jiwa kita abadi.
Sumbangsih yang besar juga diberikan oleh guru Plato, yakni Sokrates, dan murid Plato, yakni Aristoteles. Selain sebagai filsuf, Plato juga dikenal sebagai salah satu peletak dasar agama-agama barat dan spiritualitas.
Seorang filsuf Socrates mengatakan ada 3 level obrolan.
- level atas. Obrolan yang tentang ide-ide, tentang gagasan-gagasan, tentang inovasi dan hal lain yang berpotensi pada perubahan yang lebih baik, lebih bermanfaat.
- level menengah. Obrolan tentang peristiwa yg terjadi disekitarnya, misal tentang covid, kemacetan, berita-berita viral lain yg sedang tranding dan banyak diperbincangkan saat ini. Tertangkapnya pejabat karena perilaku tidak terpuji akibat berani mengambil hak orang lain dengan cara korupsi.
- level bawah. Mengobrolkan orang lain, umumnya cerita kejelekan, gosip, ghibah bahkan bisa menjurus pada fitnah.
Meskipun Socrates secara khas mengakui ketidaktahuannya sendiri mengenai banyak subjek (terutama etika) yang diselidikinya (misalnya, hakikat kesalehan), ia memegang keyakinan tertentu dengan percaya diri, termasuk bahwa: (1) kebijaksanaan manusia dimulai dengan pengakuan atas ketidaktahuannya sendiri; (2) kehidupan yang tidak diteliti tidak layak dijalani; (3) kebajikan etika adalah satu-satunya hal yang penting; dan (4) orang baik tidak akan pernah dirugikan, karena apa pun kemalangan yang mungkin dideritanya, kebajikannya akan tetap utuh.
Apa itu Metode Sokrates? Dikembangkan oleh filsuf Yunani, Socrates, Metode Sokrates adalah dialog antara guru dan siswa, yang dipicu oleh pertanyaan-pertanyaan yang terus menerus diajukan oleh guru, dalam upaya bersama untuk mengeksplorasi keyakinan mendasar yang membentuk pandangan dan opini siswa.